Desa Wisata Nglanggeran didorong menjadi Desa Wisata percontohan untuk Desa Wisata Digital dan penerapan protokol Kesehatan oleh Kemenparekraf

Desa Wisata Nglanggeran didorong menjadi Desa Wisata percontohan untuk Desa Wisata Digital dan penerapan protokol Kesehatan oleh Kemenparekraf

Pemerintah mulai melakukan berbagai langkah konkrit untuk memulihkan sektor pariwisata yang terkena dampak pandemi Covid-19 sejak Maret 2020. Diantara langkah tersebut ialah penyiapan destinasi pada aspek CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment) serta Digitalisasi di Desa Wisata. Pemulihan kembali sektor pariwisata di Desa Wisata diharapkan dapat menjadi stimulan pergerakan wisatawan dengan tetap memperhatikan protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan pada fase New Normal.

 

Dalam rangka mengimplementasikan hal tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif cq. Direktorat Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan pada Jumat tanggal 18 September 2020 telah memberikan dukungan Penguatan Manajemen Atraksi dan Manajemen Pengunjung berupa fasilitasi Sistem Informasi Digital Wisatawan di Desa Wisata Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul. Dalam kesempatan tersebut telah ditandatangani Berita Acara Serah Terima antara Direktur Tatakelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan, Indra Ni Tua dengan Pengelola Desa Wisata Nglanggeran, Sugeng Handoko.

 

Sistem Informasi Digital Wisatawan yang dibangun dengan teknologi Interactive Smart TV akan menjadi kanal informasi yang memuat edukasi penerapan protokol CHSE, Video Profil Desa Wisata, dan produk wisata yang ditawarkan oleh desa wisata. Selain itu, fasilitas ini juga berfungsi sebagai dashboard monitoring data kunjungan wisatawan dan carrying capacity untuk menjaga physical distancing antar pengunjung. Fitur testimoni dan survey kepuasan yang ada dalam sistem ini juga dapat menjadi dasar untuk mengukur kepuasan wisatawan (tourist satisfaction) terhadap pelayanan yang diberikan oleh desa wisata. Pemberian dukungan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini diharapkan mampu menjadi pemantik pengembangan berkelanjutan Desa Wisata Nglanggeran untuk menjadi desa wisata digital yang nantinya dapat menjadi percontohan bagi pengembangan desa wisata lain di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta maupun di Indonesia.

Kami sangat bersyukur Desa Wisata Nglanggeran terpilih menjadi salah satu Desa Wisata yang dijadikan percontohan untuk di D.I.Yogyakarta maupun Indonesia terkait pengembangan Desa Wisata Digital. Dukungan penguatan manajemen Atraksi dan Manajemen Pengunjung dari Kemenparekraf sangat membantu kami khususnya dimasa menghadapi adaptasi kebiasaan baru dalam berwisata ini sekaligus kami juga pengembangan Virtual Tour.

Pengembangan Ekonomi kreatif juga menjadi perhatian oleh Pak Indra Ni Tua (Direktur Tatakelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan). Meninjau langsung dipengembangan olahan kakao dari hulu sampai hilir, selanjutnya kami juga berdiskusi untuk mewujudkan mimpi – mimpi baru kami yang lain yaitu pembangunan Griya Spa untuk ecospa di Desa Wisata Nglanggeran sebagai salah satu inovasi wellness tourism yang saat ini diminati oleh banyak orang. Pengembangan Griya Batik Nglanggeran juga kami sampaikan dan diskusikan yang saat ini masyarakat kami mengembangkan batik cokelat,